23.20 | Posted in







Nah sekarang Indonesia udah Bangga dengan pembuatan panser ditanah air yang di produksi oleh PT Pindad di bandung ,pasalnya indonesia untuk alutsistanya kurang layak untuk di operasikan,teknologi di indonesia kayanya harus bangkit dari keterpurukan masalah alutsistanya biar ga ketinggalan sama negara tetangga.

Foto Presiden SBY Menyerahkan 40 Unit Panser Buatan PT Pindad Kepada TNI
7 10th, 2009 by Ardava

Foto Presiden SBY Menyerahkan 40 Unit Panser Buatan PT Pindad Kepada TNI

Foto Presiden SBY Menyerahkan 40 Unit Panser Buatan PT Pindad Kepada TNI Foto Presiden SBY Menyerahkan 40 Unit Panser Buatan PT Pindad Kepada TNI

Foto Presiden SBY Menyerahkan 40 Unit Panser Buatan PT Pindad Kepada TNI Foto Presiden SBY Menyerahkan 40 Unit Panser Buatan PT Pindad Kepada TNI

Foto Presiden SBY Menyerahkan 40 Unit Panser Buatan PT Pindad Kepada TNI Foto Presiden SBY Menyerahkan 40 Unit Panser Buatan PT Pindad Kepada TNI

BANDUNG - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso menaiki salah satu dari 40 Panser jenis Armoured Personal Carrier (APC) 6×6 seusai serah terima dari PT Pindad ke Departemen Pertahanan di kawasan hanggar PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jawa Barat, Jumat (10/7). FOTO ANTARA/Widodo S. Jusuf/ed/mes/09, Detik Foto.


read more (1)

Panser APS 6x6 Produksi PT Pindad

Bandung - Sebanyak 40 panser buatan PT Pindad akan diserahkan Presiden SBY pada Departemen Pertahanan Minggu, (5/7/2009) di PT Dirgantara Indonesia Jl Padjajaran 154 Bandung.

Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Humas PT DI Rakhendi Triiyatna, yang ditemui detikbandung disela-sela acara ‘Penandatangan kerjasama PTDI dan BP Migas’ Jum’at (3/7/2009) di Gedung Pusat Manajemen PTDI, Bandung.

“Rencananya penyerahan akan dilangsungkan pukul 13.00 WIB didepan hanggar CN,” tutur Rakhendi.

Selain itu, PT DI sendiri akan memamerkan produk-produk teranyar PT DI dalam pameran yang bertajuk ‘Pameran Teknologi Mutakhir Anak Bangsa,’ di hari yang sama.

“Kita akan memamerkan produk-produk andalan dan beberapa produk baru PT DI Diantaranya, CN 235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA), hovercraft, rudal, dan torpedo. Selain itu tentunya akan ada pameran produk pesawat buatan PT DI lainnya,” ujar Rakhendi.(Sumber : Detik Bandung)


read more (0)

APS 6x6 Pindad

BANDUNG – Menteri Pertahanan (Menhan) Malaysia Dato Seri Ahmad Zahid bin Hamidi menawarkan kerja sama pertukaran alat utama sistem senjata (alutsista) kepada Pemerintah Indonesia.

Menurut Zahid,kerja sama pertukaran alutsista ini sangat penting untuk memperkuat pertahanan kedua negara di wilayah Asia.”Kita melihat apa yang ada di sini dan ternyata ada kendaraan tempur 6×6, sementara kita memiliki industri yang memproduksi 8×8. Jika kita membutuhkan kendaraan tempur 6×6, lebih baik kita ambil dari PT Pindad, tidak ke negara lain. Begitu pun Indonesia, jika membutuhkan 8×8.

Kita bekerja sama sebagai negara ASEAN,”kata Zahid saat mengunjungi PT Pindad di Bandung kemarin. Zahid menyatakan,kunjungannya ke PT Pindad memang untuk melihat dan membahas industri pertahanan. Menurut dia, kerja sama bidang pertahanan dua negara sangat diperlukan.

Rosomak 8x8

Pertukaran perdagangan alutsista menjadi yang utama.Kerja sama pertahanan ini,ujar dia,harus segera direalisasi. Sebab, negara ASEAN memiliki 500 juta penduduk dan jika kekuatan pertahanan serta persenjataan dibangun bersama, hal itu akan membuat negara-negara di kawasan ASEAN menjadi lebih kuat.

“Negara-negara di Eropa sudah melakukan ini atas inisiatif dari Uni Eropa (UE).Kita sudah bicarakan tadi, umpamanya ada komponen-komponen tertentu yang kita bisa produksi dapat dikirim ke sini agar dapat digunakan untuk memproduksi kendaraan tempur,”ungkap Zahid.

Direktur Utama PT Pindad Adik Aldvianto mengatakan, pihaknya siap jika memang nantinya Malaysia menginginkan produksinya. “Implementasinya berupa offset program. Misalnya, jika Malaysia membutuhkan peralatan,mereka membeli ke kita, sementara begitu juga dengan kita, harus membeli kepada Malaysia,”jelas Adik.(Sumber : Sindo)


read more (0)

Panser 6x6 Produk Pindad

Jakarta - PT Pindad menyatakan sanggup menyelesaikan 134 panser Angkut Personel Sedang (APS) 6×6 pada 2009 pesanan pemerintah Indonesia untuk keperluan TNI-AD.

“Kami upayakan untuk dapat menyelesaikan 134 panser APS tersebut sesuai jadwal,” kata Direktur Utama PT Pindad Adik Avianto Soedarsono, usai penyerahan 20 unit panser APS-2 6×6 kepada pemerintah di Bandung, Jumat.

Departemen Pertahanan (Dephan) memesan 154 panser APS untuk TNI Angkatan Darat (AD) pada PT Pindad. Pada tahap pertama, PT Pindad berhasil menyelesaikan 20 unit panser tersebut dan telah diserahkan resmi pada TNI AD.

Ia mengatakan penyelesaian ke-134 panser APS itu disesuaikan dengan dukungan anggaran yang disediakan pemerintah dan pihak Renault, Perancis.”Yang jelas dengan kapasitas dan kemampuan produksi 16 unit per bulan, kami yakin bisa menyelesaikannya tepat waktu,” tutur Adik.

Adik menambahkan, pembiayaan pembuatan 154 panser APS-2 6×6 itu seluruhnya menggunakan APBN, dan untuk modal kerja awal PT Pindad ditalangi terlebih dulu oleh BNI 46, Bank Mandiri, dan Bank BRI.

Sementara itu, Direktur Produk Komersial PT Pindad Wahyu Utomo, mengatakan selain dukungan anggaran, kendala untuk penyelesaian panser APS-2 6×6 tahap dua sebanyal 134 unit itu adalah kesediaan “engine” dari pihak Renault, Perancis.

“Kendala kita ada pada engine yang berasal dari Perancis. Mereka baru bisa menyelesaikan 20 pada tahun 2008 ini dan 130 pada 2009,” kata Wahyu.

Kemampuan PT Pindad, menurutnya, baru pada merancang dan menyelesaikan body panser. “Namun, proses produksi Pindad sudah lolos sertivikasi ISO 9001. Proses penyelesaian body panser sebanyak 130 tersebut bisa diselesaikan Pindad dalam waktu satu tahun. Tidak berat,” kata dia.

Panser Produksi Pindad 6×6 memiliki berat kendaraan maksimal 12 ton dengan body terbuat dari monocoque, plat tahan peluru setebal 8 sampai dengan 10mm. Dengan kapasitas angkut mencapai 15 orang prajurit, kendaraan ini memiliki delapan kaca intai dan delapan lubang tembak serta dilengkapi dua set tabung pelontar granat asap.

Selain itu, di bagian atas juga ada Copula yang bisa berputar 360 derajat untuk menembak dengan senjata jenis AGL atau SMB. Panser 6?6 ini, berkapasitas tanki ini 200 liter solar dan mampu berjalan di medan terjal mencapai kemiringan 45 derajat.

Direktur Produk Militer PT Pindad S Irianto menambahkan, selain varian angkut personil Pindad sedang mengembangkan produksi panser dengan empat varian lainnya, yakni komando, logistik, ambulan dan recovery.

“Tahun depan kita targetkan sudah menambah satu spesifikasi panser lagi, yakni panser canon. Spesifikasinya agak berbeda. Senjatanya belum kita kuasai. Kita mengarahkan untuk penguasaan teknologi daya apung menuju pembuatan tank amfibi,” ujarnya.

Selain kendaraan tempur, Pindad juga terus mengembangkan teknologi persenjataan. Selain senapan serbu seri SS1 dan SS2 dengan berbagai varian, Pindad juga mengembangkan senapan pelontar granat tipe SPG1 dan senapan otomatis.(Sumber : Antara)

Category:
��