01.19 | Posted in



Tiga Butir Buah Perhari Jauhkan Anda dari Dokter MataPerbanyaklah mengkonsumsi buah-buahan karena hal itu bisa membuat mata anda terlindungi dari sejumlah penyakit. Saran itu disampaikan oleh Dr Eunyoung Cho dari dari `the Brigham and Women's Hospital` Boston (AS) setelah melakukan studi atas 118.000 orang yang berusia 12 hingga 18 tahun.
Selama studi itu tim peneliti mencatat berapa banyak konsumsi buah-buahan setiap harinya dan hasil studi dipublikasikan di the Archives of Ophthalmology. Maculopathy atau macular degeneration merupakan penyebab kebutaan pada para manula diatas usia 65 tahun. Kurangnya buah-buahan ditengarai bisa menjadi kekurangan sensitifitas pada sinar mata yang disebut dengan retina.
Riset sebelumnya menunjukkan bahwa vitamin yang mengandung antioxidant dan sejumlah mineral suplemen yang berisi vitamin C dan E, beta carotene dan senyawa seng mampu memperlambat proses terjadinya Maculopathy itu.
Kali ini riset yang dilakukan oleh the Brigham and Women Hospital memusatkan perhatian pada berapa besar jumlah buah-buahan, sayuran atau vitamain yang dikonsumsi untuk mengurangi resiko terjadi penyakit Maculopathy ini. Sukarelawan terdiri dari 77,562 wanita yang tergabung dalam the Nurses' Health Study dan 40,866 pria.
Semua sukarelawan itu setidaknya sudah berusia 50 tahun ketika studi dilakukan dan ketika awal studi dimulai tidak ada peserta yang terindikasi mengalami penyakit ini. Sukarelawan wanita akan terus dipantau selama 18 tahun sementara untuk prianya selama 12 tahun.
Kepada para wanita diminta untuk menjawab dan melengkapi sebuah kuesioner mengenai diet yang mereka lakukan pada periode 1980, 1984, 1986, 1990 dan 1994. Sementara untuk pria harus menjawab tiga kali periode masing-masing 1986, 1990, dan 1994. Kepada seluruh sukarelawan juga diminta untuk melaporkan jenis vitamin atau suplemen yang dikonsumsi setiap dua tahun sekali.
Setelah studi berjalan sekitar 329 wanita dan 135 pria terdiagnosa mengalami gejala awal penyakit ini dan 217 wanita dan 99 pria dipastikan mengalami neovascular, tipe lain dari kondisi penyakit mata.
Dengan mengkonsumsi tiga atau lebih buah-buahah setiap harinya ternyata secara signifikan mampu mengurangi resiko terkena penyakit neovascula. Sementara mengkonsumsi sayuran tidak menunjukkan hasil yang menguntungkan.
Pisang dan jeruk disebut-sebut sebagai buah-buahan yang memiliki keuntungan besar melindungi mata dari penyakit ini. Meski demikian tingkat antioxidant pada vitamin seperti warna buah-buahan atau sayuran merah, kuning atau orange tidak memiliki kaitan langsung dengan resiko penyakit ini. (mydoc/tutut)
Category:
��
01.18 | Posted in
Apakah Berat Badan Mampu Pengaruhi Kesuburan?Studi atas 1600 pria di Denmark menunjukan bahwa seorang pria yang memiliki tubuh terlalu kurus atau terlalu berat akan memiliki masalah dengan kesuburannya. Dr Tina Kold Jensen dari University of Southern Denmark menemukan bahwa berat badan menentukan reproduksi kualitas hormon sperma.
Menurut Dr Tina Kold Jensen pria yang memiliki tubuh kurus atau terlalu gemuk akan memliki kandungan sperma yang rendah sehingga tidak cukup untuk melakukan pembuahan. Untuk melakukan penelitian atas 1600 pria di Denmark itu, Dr Tina Jensen menggunakan `body mass index (BMI)` untuk menentukan berat badan dan dampak kualitas sperma.
Dalam sejumlah kasus, Dr Jensen mencatat bahwa pria yang terlalu gemuk atau terlalu kurus tidak cukup untuk memproduksi sperma yang baik bila dibandingkan dengan pria dengan berat badan normal. Sebagai contoh pria yang berada dibawah atau diatas BMI akan memiliki jumlah sperma 20 juta permilimeter dan itu merupakan sebuah kondisi tidak normal.
Hasil penelitian tim pimpinan Dr Jensen ini dipublikasikan melalui the journal Fertility & Sterility. Menurut Dr Jensen, sejauh ini belum diketahui bagaimana cara memelihari berat badan agar tetap normal sebagai upaya untuk mencari peluang menjadi seorang ayah. Masalah berat badan dengan kesuburanh sebenarnya juga dialami oleh para wanita.
Dimana wanita yang cenderung memiliki berat badan berlebihan atau obesitas akan mengalami resiko ketidaknormalan masa mentruasi yang
Category:
��
01.17 | Posted in



Wanita Hamil dan Balita Sebaiknya Hindari Mie InstanDewasa ini kian banyak orang yang mempercayakan urusan perutnya pada sebuah sajian yang bernama 'mie instan.' Tiap kali berbelanja ibu-ibu tak lupa menyisipkan mie instan dalam daftar kebutuhannya, anak-anak kos selalu menyimpan beberapa bungkus mie instan untuk mencegah kelaparan di malam hari, para pecinta olahraga gunung pun turut memasukkan mie instan sebagai logistik wajib.
Wajar jika mie instan disukai, karena selain praktis, cepat, lezat dan murah. Namun tahukah anda bahwa mie instan tak mempunyai kandungan gizi yang cukup dan bahkan zat additivenya (tambahan) tak baik untuk wanita yang tengah hamil dan juga balita.
Mie, dalam masyarakat Cina merupakan simbol panjang umur karena bentuknya yang panjang jenis dan bahan pembuatnya bermacam-macam. Ada mie instan, mie kering, mie basah, mie rebus, yang dibuat dari terigu (gandum). Ada juga bihun, yang dibuat dari tepung beras. Lalu soun, yang dibuat dari pati tepung kacang hijau.
Ada juga yang dibuat dari campuran tepung terigu dan beras, tepung tapioka, tepung kentang atau tepung soba. Tapi yang paling populer tentu mie instat, dengan berbagai merk dan citra rasanya, baik dalam kemasan plastik polietilen maupun polistiren (stirofoam), dalam bentuk cangkir atau mangkuk.
Mie instat sebenarnya bentuknya sangat panjang, namun saat pemprosesan ia dilipat, digoreng dan dikeringkan dalam oven panas. Penggorengan inilah yang membuat mie mengandung lemak. Bahan baku utama mi instant memang tepung terigu, namun, selama proses pembuatannya, dipakai juga minyak sayur, garam, natrium polifosfat (pengemulsi, penstabil dan pengental), natrium karbonat dan kalium karbonat (keduanya pengatur keasaman), tartrazine (pewarna kuning).
Kadang natrium polifosfat dicampur guar gum. Bahan lain misalnya karamel, hidrolisat protein nabati, ribotide, zat besi dan asam malat yang fungsinya tidak jelas. Selain minyak sayur, ada pula food additive, yaitu bahan-bahan kimia yang ditambahkan ke dalam proses pengolahan makanan, dengan tujuan agar makanan tersebut memiliki sifat-sifat tertentu.
Bumbu mie, misalnya garam, gula, cabe merah, bawang putih, bawang merah, saus tomat, kecap, vetsin (MSG) serta bahan cita rasa (rasa ayam, rasa udang, rasa sapi) juga banyak menggunakan additive. Belum lagi stirofoam dalam mie cangkir, yang dicurigai bisa menyebabkan kanker.
Meski risiko kesehatan akibat additive tak langsung kelihatan, namun menurut Arlene Eisenberg, dalam buku What to Eat When You're Expecting, ibu hamil sebaiknya menghindari makanan yang banyak mengandung additive. Bagi balita, bahan-bahan yang sebenarnya tak dibutuhkan tubuh ini juga bisa memperlambat kerja organ-organ pencernaan.
Selain itu juga kandungan utama dari mie adalah karbohidrat. Lalu ada protein tepung (gluten), dan lemak, baik yang dari mienya sendiri maupun minyak sayur dalam sachet. Jika dilihat komposisi gizinya, mie memang tinggi kalori, namun miskin zat-zat gizi penting lain seperti vitamin, mineral dan serat.
Kalau mau bergizi lengkap, perlu ditambahkan sayuran seperti kol, sawi, tomat, brokoli, wortel, atau kecambah, tambahkan juga baso, udang , telor, sosis atau kornet. Bahan-bahan ini tinggal dimasukkan saat kita merebus mie..mudah bukan? Dan yang perlu diingat, sebaiknya hindari konsumsi mie instant setiap hari. (mydoc/tutut)
Category:
��
01.12 | Posted in



Hindari Flu dengan Rajin Cuci TanganTidak salah memang jika para ibu selalu meminta agar selalu membersihkan tangan, makanan sayuran dan tidur dengan teratur. Menurut sejumlah dokter dan ahli nutrisi kebiasaan baik itu bisa menghindarkan seseorang dari penyakit flu. Menurut Dr R Michael Gallagher, kebiasaan itu setidaknya bisa menjadi hal yang terbaik untuk kesehatan seseorang.
Ia menjelaskan bahwa kebiasaan untuk hidup sehat, diet yang seimbang serta istirahat yang cukup merupakan sebuah hal yang mampu menjaga kesehatan seseorang untuk terkena flu. Menyebarnya flu burung memang telah membuat sejumlah pihak kembali berusaha menerapkan kebiasaan hidup yang sehat. Karena sejauh ini flu burung itu belum bisa diobati dan telah menyebabkan kematian disejumlah negara.
"Menjaga kebiasaan sehat mungkin akan menjadi hal yang terbaik bagi anda sendiri," tegas ahli fisik dari University of Medicine and Dentistry of New Jersey's School of Osteopathic Medicine ini. Dr Gallagher juga memperkirakan bahwa orang yang bekerja terlalu keras dan kurang melakukan keseimbangan nutrisi merupakan mereka yang akan terkena lebih besar terkena flu.
Selain tidur cukup (7-8 jam sehari), menjaga stress merupakan sesuatu yang penting juga diperhatikan. "Karena terlalu banyak stress bisa merusak sistem kekebalan tubuh," jelasnya. "Apa yang anda lakukan dalam kebiasaan sehat itu merupakan upaya untuk memutus transmisi flu dan kebiasan itu biasanya telah disampaikan oleh ibu kita sejak kecil," tambah Dr. Mitchell Cohen.
Ahli dari the federal Centers for Disease Control and Prevention (CDC) ini menambahkan bahwa mengurangi sentuhan tangan ke mata, hidung atau mulit juga bisa menjadi sesuatu yang penting untuk terhindar dari flu. Karena jika tangan tidak bersih sentuhan itu bisa membawa infeksi yang tidak lain adalah flu. Sebuah virus bisa bertahan hidup selama lima jam sejak ia menjangkiti dari sentuhan.
Dr Ron Davis dari American Medical Association merasa yakin sanitasi yang baik merupakan sesuatu yang bisa menjadi alternatif jika sabun dan air kurang tersedia. Untuk menjaga kekebalan tubuh, seseorang sebaiknya mengkonsumsi ikan yang memiliki kandungan vitamin A, C dan E, susu dan buah-buahan.
Para dokter dan ahli nutrisi berharap pesan yang mereka sampaikan setidaknya bisa membuat orang berhati-hati karena kebanyakan orang sering mengabaikan setidaknya untuk mencuci tangan. (mydoc/tutut)
Category:
��
01.10 | Posted in
Pakaian tidur atau piyama hampir selalu berpotongan longgar. Hal itu memang sengaja untuk kenyamanan tidur kita. Tetapi ada alasan yang lebih ilmiah dikemukakan Dr. Maruyama dari Sapparo, Jepang. Bahkan menurutnya selagi tidur sebaiknya tidak menggunakan pakaian dalam yang biasanya ketat di badan.
Katanya, pakaian yang menekan perut atau dada, bisa menekan saraf sehingga akan memengaruhi fungsi organ yang bersangkutan. Berdasarkan eksperimen, hal itu dapat menimbulkan berbagai kelainan, seperti diare, sembelit, pusing dan gatal. Dr. Bunkichi dari Tokyo, Jepang, juga mendukung pendapat Dr. Maruyama.
Katanya, wanita yang memakai celana dalam/BH selagi tidur, apalagi secara ketat, dapat mengalami alergi saluran pernapasan, serta mengganggu kegiatan seharian. Penderita penyakit itu kian meningkat. Misalnya, jumlah penderita alergi saluran pernapasan tahun 1991 lebih banyak dari 1990. Peningkatan ini akibat pakaian dalam yang semakin ketat.
Para konsumen semakin banyak yang meminta pakaian dalam ketat terdorong oleh keinginan mereka untuk menampakkan melangsingkan tubuh. Sebagaimana diketahui, wanita yang ingin kurus lebih banyak daripada yang ingin gemuk. Ini otomatis memancing produsen untuk lebih banyak memproduksi pakaian dalam yang ketat.
Memang menurut ahli kosmetik, besarnya payudara/panggul, misalnya, dapat ditekan hingga 25% dengan pakaian dalam yang ketat. Padahal itu hanya bersifat semu. Jadi sebenarnya tidak berpengaruh terhadap kelangsingan tubuh. Malah jika tidak dinetralisir, dapat merusak garis-garis pada kulit.
Semua itu hanya propaganda produsen yang berorientasi keuntungan besar dengan memanfaatkan konsumen yang ingin berpenampilan sesuai dengan mode yang sedang ngetrend. Sebenarnya banyak ahli kedokteran yang menyarankan, agar wanita seharian tidak memakai pakaian dalam. Tapi karena tidak mungkin, apalagi menurut sebagian ahli kosmetik hal ini dapat meloyokan payudara/panggul.
Terlepas dari eksperimen itu, oleh sebagian ahli dokteran, konsep itu memang rasional. Logikanya ketika Anda menolong teman yang baru saja tenggelam, tentu pertolongan awal yang diberikan ialah membuka segala yang menjerat tubuh, termasuk pakaian dalam. Ini dimaksudkan untuk memberikan keleluasaan terhadap sistem pernapasan.
Sebenarnya dengan melepaskan pakaian dalam menjelang tidur, kita akan memperoleh keuntungan, yaitu :
1. Sirkulasi darah, termasuk di sekitar pakaian dalam, akan lebih baik, lebih lancar dan lebih sempurna.
2. Elastisitas tubuh akan lebih lentur, hingga dapat membuat tidur lebih tenang atau lebih nyenyak.
3. Kehangatan tubuh lebih alami. Kini timbul kesan, dengan pakaian dalam,kehangatan tubuh akan meningkat. Ini salah. Justru tanpa pakaian dalam, tubuh akan lebih mudah dihangatkan.
4. Kehalusan kulit akan lebih baik, meskipun dalam kapasitas sangat kecil (baru dapat dirasakan beberapa bulan kemudian). Ini karena kulit memperoleh oksigen yang lebih banyak/lebih lancar. Bagi mereka yang kurang pandai/terampil menjaga kesehatan, melepaskan pakaian dalam menjelang tidur, lebih ditekankan.
Soalnya untuk daerah tropis, seperti di Indonesia, pakaian dalam dapat dengan mudah merangsang keringat membasahi tubuh. Sedangkan jika tidak diseka menjelang tidur akan memberi kesempatan pada mikroorganisme untuk beraksi pada kulit, yang berarti dapat menimbulkan kelainan pada kulit, seperti kudis.
Category:
��