06.02 | Posted in






SATU lagi, teknologi baterai baru diluncurkan ke pasaran. Namanya Stair, akronim dari St Andrews Air. Baterai ini jauh lebih ringan dan lebih ’’bandel’’ daripada teknologi baterai lithium ion biasa.

Tidak seperti baterai biasa, baterai Stair tidak menggunakan bahan lithium kobalt oksida, tetapi menggantinya dengan karbon berpori serta oksigen yang diserap dari udara.

Alhasil, baterai ini akan mengurangi beban pengguna laptop, misalnya saat bepergian ke luar rumah. Versi mini baterai ini diklaim mampu menyimpan energi 10 kali lebih banyak daripada baterai sel biasa. Bahkan umurnya pun 10 kali lebih lama ketimbang baterai konvensional.

Jadi, apabila sebuah baterai bisa menghidupkan laptop selama sekitar tiga jam, secara teoritis baterai Stair mampu menghidupkan perangkat yang sama hingga 30 jam.

Kendati demikian, Stair juga membutuhkan re-charge. Teknik mengisi ulangnya adalah dengan menyerap oksigen dari udara. Selanjutnya, oksigen akan bereaksi dengan karbon yang ada di dalam baterai, sehingga akan menimbulkan energi.
Faktor Penting ’’Keunggulan baterai ini adalah ukurannya yang jauh lebih kecil dan ringan, sehingga memudahkan kita saat perjalanan,’’ ungkap Peter Bruce, guru besar dari Jurusan Kimia University of St Andrew, sebagaimana dikutip dari situs Telegraph.

Menurut Peter, ukuran dan berat baterai juga merupakan faktor penting dalam mengembangkan alternatif sumber energi bagi berbagai perangkat seperti mobil listrik. ’’Setiap orang yang mengembangkan mobil listrik pasti ingin agar bobot baterai dapat dikurangi sebisa mungkin,’’ ujarnya.

Tak hanya itu, kata Peter, penyimpanan juga sangat penting untuk mengembangkan energi. Misalnya untuk baterai bertenaga surya maupun bertenaga angin, karena sumber tenaga tersebut tidak akan tersedia sepanjang hari.. Lain halnya dengan udara, yang selalu tersedia kapanpun.

Yang menakjubkan lagi, baterai mini ini dianggap cocok sebagai alternatif energi untuk menghidupkan berbagai perangkat elektronik. Jadi bukan sekadar laptop saja, melainkan juga ponsel hingga mobil listrik.

Sayangnya, baterai Stair masih belum begitu populer, dan diperkirakan baru bisa hadir secara luas di masyarakat sekitar lima tahun ke depan. (Andre Yanuar Christanto, Ilmu Komputer Unika Soegijapranata Semarang-32)



Category:
��

Comments

0 responses to "Baterai Laptop Bertenaga Udara"